TEMANGGUNG. Memutuskan menjadi seorang mualaf tidaklah mudah. Pencarian spiritual itu melibatkan akal, hati, hingga menghadapi resistensi dari lingkungan. Pembinaan untuk memperdalam ilmu agama juga harus diperhatikan.
"Mualaf seharusnya mendapatkan pendampingan dan bimbingan agar dapat melaksanakan ajaran Islam dengan baik" jelas Ketua Yayasan Peduli Umat (YPU) Ustadz Dr. Waris Fahrudin, SHI, MSI saat ditemui di kantornya.
Ustadz Waris mencontohkan, perhatian pada mualaf bisa diberikan dalam bentuk zakat. Mualaf merupakan salah satu dari 8 golongan yang berhak menerima zakat selain golongan fakir, miskin, amil (petugas zakat), budak, orang yang terjerat utang, orang yang berjuang karena Allah dan musafir atau orang yang sedang melakukan perjalanan.
Zakat dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan mualaf, misalnya melalui beasiswa. Apalagi mualaf di desa mempunyai keterbatasan akses terhadap lembaga pendidikan.
"Lalu darimana mereka akan belajar tentang Islam ?" tanya Ustadz Waris mengajak umat Islam lebih banyak membantu para mualaf.
Yayasan Peduli Umat berupaya membantu Mualaf untuk mendalami Islam melalui berbagai program, salahsatunya pendirian PAUD bernama Kusuma Indonesia.
PAUD ini berdiri di Dusun Depok, Desa Tlogowungu, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
"Sebelumnya YPU membantu masyarakat Depok mendirikan Masjid, istimewanya Masjid ini dibangun diatas tanah yang diwakafkan oleh Mualaf" tutur ustadz Waris.
0 komentar